Secara umum pekerja cenderung memiliki pola pikir bahwa mereka akan menghadapi kesulitan ketika akan menerapkan suatu perubahan atau pembiasaan baru saat bekerja. Menurut mereka, pola pikir itu akan berdampak pada sikap kerja, perilaku, dan tempat kerja. Padahal pola pikir seperti itu justru dapat berpotensi menimbulkan kesulitan baru di masa yang akan datang. Hal yang perlu kita sadari bahwa tempat kerja merupakan cerminan pola pikir pemakainya. Tempat kerja yang tidak rapi, berantakan, dan sebagainya dapat memperlihatkan proses pekerjaan yang cenderung negatif. Dengan demikian, menerapkan perubahan atau pembiasaan baru di tempat kerja dapat mempengaruhi perilaku dan sikap kerja pekerja sehingga dapat menciptakan pola pikir bahwa perubahan tersebut tidak sulit untuk dilakukan namun justru mempermudah pekerjaan itu sendiri.
Lalu, perubahan apa yang dimaksud? Perubahan dalam menerapkan 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin di tempat kerja. Menerapkan 5R di tempat kerja bertujuan untuk meningkatkan budaya disiplin dalam diri pekerja dan memberikan kemudahan bekerja. Dari sisi keselamatan, perilaku dan kondisi tidak aman dapat teridentifikasi dan dikendalikan sehingga menurunkan atau bahkan menghilangkan potensi terjadinya nearmiss atau kecelakaan kerja. Selain keselamatan, penerapan 5R juga mampu meningkatkan kualitas produk, biaya produksi, proses pengiriman produk, dan moral pekerja.
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari penerapan 5R di tempat kerja: